Dari pada blog ini kosong...




Dari pada blog ini kosong...

Aye mau nulis catatan cinta aye, tapi sedikit saja yaa

Malaikat Cintaku...
Dimanakah Engkau Berada...
Jika Aku Bertemu denganmu Kelak. Akan Ku Panah Hatimu...
hahahaha




Terkadang Hati aye ini Selalu bertanya-tanya..
Siapa kah Jodoh aye cantik/ tidak?
Dya wanita Muslimah/ Tidak?
Jwabannya "Tidak"

Aye tak inginkan wanita cantik & Muslimah.
tapi aye Inginkan wanita yang bisa menjadi makmuman aye kelak..Aamiin
Itu saja kok, kan simple...akakakak :D

tapi semua keinginan aye itu cuma butuh DUIT SEJUTA ( Gampang kan )
(Doa Usaha Ikhtiar, Tawakal + Setia, Jujur & Taat kepada Allah S.W.T )
Insya Allah

Jika ada yang sudah menggapainya( DUIT SEJUTA )..

Maka ini lah doanya ( Doa Asal bunyi ) aja nii sobat,
Maaf yaa jika tak berkenan di Hati sobat

Yaa Allah panjangkan lah tanganku ( Bukan Pencuri) ini...
agar aku bisa menggapai sodara/i muslim/muslimahku dimana saja ...
Yang mengalami kesulitan, Kelaparan, dan sebagainya yang tertitmpa musibah...
Agar aye bisa menolong mereka, Aamiin...

Inilah ceritaku , Apa ceritamu???

Salam Cinta Penuh Damai
Salam Persahabatan

Mereka & Kita



★ Jika mereka sibuk mencari KECINTAAN . .
Biarlah kita sibuk mencari KEIMANAN . .


★ Jika mereka sibuk mencari PASANGAN . .
Biarlah kita sibuk mencari KEREDHAAN . .

★ Jika mereka menangis kerana kecewa BERCINTA . .
Biar kita mengangis kerana mengingati dosa-dosa . .

★ Jika mereka lebih cinta akan manusia . .
Biar kita lebih cinta akan TUHAN . .

✿ Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan ✿

✿ Lidahmu basah dengan Dzikir kepada Penciptamu ✿

✿ Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbimu ✿

✿ Dosa-dosa silam disulami dengan taubat kepada Dzat yang Memilikimu ✿

semoga kita bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian.

Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan

mohon maaf atas Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan

saya Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya

*♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.
♥♥~*♥**♥*~♥♥ .•*´¨`*•.*♥*.•*
´¨`*•*♥*
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir
semoga bermanfa'at..Insya Allah
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫

(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´... ¸.·´¨) ¸.·*¨)♥
ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥
hamba
♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫
(¯`v´¯).♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin
♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v
´'`)`·.¸.·`
..♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´¯)(¯`v´¯).`•.¸.•
´♥..♥♥..
♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥♥♥♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.

Prinsip ABC
A mbil yang baik
B uang yang buruk
C iptakan yang baru

ღღ ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUUღღ
(¯`v´¯)♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v
´'`)`·.¸.·`
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫
Salam Cinta karena-NYA & Ukhuwah Fillah
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´... ¸.·´¨) ¸.·*¨)♥
ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫
✿(\ /)
✿(•.•)
•c(")(")

Sahabatku



Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu.
Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu,
namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari.
Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini,
menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya.

Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah.

Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti
menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-
cara seperti itu.Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam
atau benda yang dapat disimpan.

Bahagia
adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu.
Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati.
Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita.
Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Sahabatku, Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu.
Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita.
Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan.

Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita.
Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh.

Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita.
Bahkan mungkin,bahagia itu "hinggap" di hati kita,
namun kita tak pernah memperdulikannya.

Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita,
namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Di atas Kertas



Ade, bocah laki-laki yang masih duduk di kelas tiga SD, pulang sekolah dengan wajah ceria. Ia ingin segera sampai di rumah dan menunjukan nilai ulangannya kepada sang Bunda.

“ Bunda…Bunda! Lihat, Ade dapat nilai sepuluh!” teriak sang bocah di depan pintu.

Mendengar teriakan Ade, Bunda yang sedang memasak di dapur segera keluar dan mendapati sang anak sedang melepas tali sepatunya.

“ Ade dapat nilai sepuluh? Alhamdulillah, pinter sekali anak Bunda !” puji Bunda tak kalah gembira. “ Pelajaran apa, coba Bunda lihat!”

“ Budi pekerti, Bunda. Nih! “ Ade menyodorkan selembar kertas ulangan. Ada nilai sepuluh tertera di sana.

“ Mm… anak Bunda memang pinter! “ Bunda memuji sekali lagi. “ Hari ini Bunda bikin masakan kesukaan Ade. Bunda terusin dulu masaknya ya, sebentar lagi selesai. Sekarang Ade taruh sepatunya di rak, terus ganti baju. Nanti kalau sudah matang, kita makan bersama !”

“ Gak mau ah! Bunda saja yang rapihin sepatunya, Ade mau jajan dulu!”

Bunda tak sempat membujuk, karena sang bocah sudah lebih dulu kabur ke warung. Dengan sabar Bunda merapihkan sepatu dan tas sekolah yang ditinggal begitu saja di depan pintu.

Lima menit kemudian.

“ Bunda, sudah selesai belum masaknya? Ade lapar nih!”

“ Sebentar lagi sayang. Kebetulan Bunda kehabisan garam, tolong belikan garam di warung ya sayang! “

“ Bunda gimana sih, Ade sudah lapar nih! Masaknya lama banget! “ rajuk sang bocah.

“ Sebentar lagi selesai kok sayang. Sekarang tolong Bunda belikan garam dulu ya?”

“ Ngga’ mau, ah! Bunda beli saja sendiri. Ade mau nonton tivi!”

“ Ade… Bunda minta tolong, sebentar saja. Kalau Bunda tinggal, takut nanti masakannya gosong “

“Ngga’ mau ya ngga’ mau! Bunda nda denger ya?!”

***

Apa pendapat anda setelah membaca penggalan cerita di atas? Ironis sekali! Di atas kertas sang bocah bisa menunjukan prestasinya dengan mendapatkan nilai sepuluh untuk pelajaran budi pekerti, tapi kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Ia bukan saja tidak hormat kepada orang tua, tapi juga tidak mau membantu bahkan membantah dengan suara keras, meski berkali-kali sang Bunda sudah meminta tolong padanya.

Cerdas di atas kertas, tapi culas di atas pentas. Hal ini pula yang terlihat pada beberapa pemimpin negeri ini. Berderet title tersemat di depan dan di belakang nama mereka, namun berderet pula kasus yang melibatkan namanya. Satu per satu, nama mereka muncul dalam berita. Bukan karena prestasi setelah terpilih menjadi wakil rakyat, tapi justru sebaliknya. Menjadi wakil rakyat hanyalah kedok untuk memuluskan aksinya, penjahat berlabel pejabat. Berbagai tindak kejahatan dan tingkah laku buruk bukan lagi berita baru, dan pelakunya adalah mereka yang notabene orang-orang berprestasi cemerlang di bidang pendidikan.

Begitupun dengan orang-orang yang terlibat langsung dengan dunia pendidikan, ternyata budi pekerti yang diajarkan belum betul-betul mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belum lama kita dicengangkan dengan berita tentang contek masal yang konon dilakukan oleh para siswa sekolah dasar atas perintah – setidaknya diketahui - guru yang sedang mengawasi pelaksanan ujian.

Ini sungguh mengejutkan, memalukan sekaligus memilukan. Sang murid yang melaporkan kejadian ini bersikeras bahwa apa yang ia ceritakan adalah benar, sedang sang guru - tentu saja - sebaliknya. Pihak sekolah membantah telah terjadi contek masal dalam ujian. Tak mungkin mereka membiarkan ini terjadi, apalagi sampai menyuruh anak didiknya memberikan contekan kepada teman-temannya. Entahlah, siapa yang benar dalam hal ini. Tapi ketika dua pihak memberikan keterangan yang bertolak belakang terhadap satu permasalahan, sudah bisa dipastikan bahwa salah satu dari mereka berdusta. Ini bukti nyata bahwa kejujuran, keluhuran budi pekerti sudah tidak lebih dari sekedar mata pelajaran, yang diterapkan atau tidak dalam kehidupan sehari-hari, sudah kurang mendapat perhatian lagi.

Kisah tentang Ade yang semaunya sendiri, tidak menghormati dan tidak mau menolong orang lain bahkan berani membantah orang tua –mungkin juga kepada gurunya – adalah bukti nyata, bahwa moral bangsa ini perlu segera dibenahi. Barangkali apa yang dilakukan oleh Ade karena sedikit banyak dipengaruhi oleh usianya yang masih belia. Dengan didikan orang tua di rumah, juga guru di sekolah, maka perilaku seperti Ade ini masih bisa diluruskan. Tapi bagaimana ketika mereka – para pemimpin – yang semestinya memberikan contoh dan tauladan justru menjadi ancaman, musuh yang tega melakukan berbagai kejahatan dengan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya.

Jangan ditanya soal pendidikan. Mereka adalah orang-orang terdidik, lulusan sekolah terbaik bahkan ada yang mendapatkan title dari sekolah di luar negeri. Jangan sangka mereka bukan orang-orang terpelajar, gelar mereka berjejer di depan dan di belakang nama mereka. Tapi apa yang bisa dibanggakan setelah menduduki kursi, yang ternyata ada yang mendapatkannya dengan menghalalkan segala cara. Apakah korupsi, berjudi, berzina, memakai dan mengedarkan narkoba pantas dijadikan kebanggaan? Sungguh memalukan dan sekaligus memilukan. Prestasi mereka ternyata hanya di atas kertas, tapi di lapangan nilai mereka nol besar, bahkan minus.

‘Jika saja’ yang diberitakan itu benar, pihak sekolah - dalam hal ini para guru - yang seharusnya mendidik dan mencontohkan kejujuran, keluhuran budi pekerti terhadap anak didiknya, justru membiarkan kecurangan terjadi di depan mata. Mereka tentu tidak lupa bahwa ada satu mata pelajaran bernama budi pekerti yang mereka berikan, tapi mereka terlupa bahwa semestinya merekalah orang pertama yang mempraktekkan, mencontohkan kepada anak-anak didiknya. Sejauh ini pihak sekolah memang masih membantah laporan salah satu muridnya, tapi rasanya sang murid tak cukup berani untuk membuat cerita dusta, apalagi menyangkut pihak-pihak yang kehormatannya harus ia junjung tinggi.

Di negeri ini kejujuran seakan menjadi sesuatu yang mahal, yang karena mahalnya maka tidak semua orang memilikinya. Juga keluhuran budi pekerti menjadi sesuatu yang kuno, yang karena saking kunonya maka banyak orang yang merasa tak perlu lagi memakainya.

STOP! Hentikan anggapan bahwa kejujuran adalah barang mahal, sehingga hanya orang-orang tertentu yang bisa memilikinya. Jangan pernah beranggapan bahwa budi pekerti sudah kuno, tidak relevan lagi dengan kehidupan modern. Jangan biarkan keluhuran budi pekerti hanya sebatas dipelajari tapi tak tak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

STOP! Jangan buang tenaga dengan saling menuding siapa yang paling bertanggung jawab terhadap merosotnya nilai-nilai budi pekerti di masyarakat. Setiap kita, apapun posisinya dan profesinya mempunyai kewajiban yang sama untuk menjaga dan menjalankan luhurnya budi pekerti dalam setiap sendi kehidupan. Sebagai orang tua, kita bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anak di rumah, karena bagian para guru adalah ketika mereka masih ada di lingkungn sekolah. Jangan buang waktu percuma, menunggu orang lain tanpa kita sendiri melakukan perbaikan.

Mari kita benahi dari diri kita, keluarga kita, lingkungan sekitar dan dari sekarang. Ketika generasi penerus sudah kita bekali dan kita biasakan untuk mempraktekan nilai luhur budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari, mudah-mudahan kelak mereka akan menjadi para pemimpin yang bukan saja berprestasi di atas kertas tapi juga berprestasi di atas pentas kehidupan. Dan jangka panjangnya, bukan saja sukses di dunia tapi juga selamat di akhirat. Amin.

catatan: Ade bukanlah nama sebenarnya.

❤~Etika Dakwah Dunia Maya: Etika Debat dan Diskusi~❤


Dakwah adalah suatu kewajiban yang telah Allah pesankan pada seluruh manusia. Tidak terbagi apakah dia laki-laki ataupun perempuan. Dakwah juga tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dakwah juga tidak dibatasi oleh wasilah yang digunakan untuk menyampaikan seruan Allah. Dakwah adalah kewajiban mulia yang dijalankan oleh para Nabi dan Rasul, lalu dilanjutkan oleh para pewarisnya dari kalangan para ulama dan kaum muslim semuanya.


Dakwah pasti melibatkan wasilah (cara). Fakta masa sekarang menunjukkan, dakwah tidak hanya terjadi lewat wasilahkonvensional dan tradisional saja, melainkan sudah ramai terjadi dalam wasilah yang lebih kontemporer dan modern seperti lewat audio-video dan yang paling ramai adalah internet dan turunannya seperti forum mailing list, forum diskusi, forum jejaring sosial, messenger, chatting, blog dan website dan cara-cara yang lainnya.


Sayangnya, banyak diantara wasilah-wasilah dakwah dan niat-niat dakwah yang baik ini akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mudharat dan tidak bermanfaat. Saya sendiri secara pribadi merasa sedih dan kecewa ketika menyaksikan sebagian ummat muslim yang seharusnya lebih faham daripada sebagian yang lainnya akhirnya terjebak (mungkin tanpa sadar) aktivitas keharaman dalam wasilah modern internet ini. Oleh karena itu saya mencoba untuk menulis sebuah penjelasan tentang panduan-pamduan dakwah khususnya lewat media internet ini agar seorang muslim dapat lebih bijaksana dan syar’i dalam memanfaatkannya.


Berdakwah di dunia maya tidaklah sama dibandingkan dengan dakwah di dunia nyata. Di dunia nyata kita mengetahui siapa objek dakwah kita secara langsung dan melihatnya secara fisik, terjadi kontak mata dan komunikasi dapat berlangsung secara hampir sempurna. Berbeda dengan dunia maya, yang kita tidak mengetahui objek dakwah kita dan kontak yang terjadi biasanya hanya lewat tulisan dan gambar. Karena itu bisa dikatakan dakwah di dunia nyata memiliki keterbatasan dibandingkan dunia nyata.


▲ A. Debat di dunia maya

Dalam dunia maya, acapkali kita melihat diskusi atau debat yang terjadi dalam membahas suatu masalah. Memang betul, debat (jidal) adalah suatu cara untuk berdakwah dan itu diperbolehkan Allah swt, sebagaimana yang disampaikan-Nya dalam al-Qur’an

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS an-Nahl [16]: 125)

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS al-Mujaadilah [58]: 1)

Selain memperbolehkan wasilah debat atau diskusi ini, Allah dan rasul-Nya pun telah menentukan aturan-aturan dalam melakukan debat ini. Secara garis besar anjuran debat dalam Islam ini adalah:

→ 1. Debat dilakukan dalam tataran ide yang sedang diperdebatkan Debat dilakukan dengan menyerang dan menjatuhkan argumentasi-argumentasi yang batil, lalu memberikan argumentasi-argumentasi yang jitu dan benar, berdasarkan kajian hingga sampai pada suatu kebenaran. Karena itu, seperti telah disebut, debat mengandung dua sifat, yaitu merobohkan dan membangun; menjatuhkan dan menegakkan argumentasi-argumentasi. Di antara teladan cara debat yang diajarkan al-Quran adalah:

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu heran terdiamlah orang kafir itu;
(QS al-Baqarah [2]: 258)


→ 2. Debat dilakukan dengan cara yang baik (ahsan) sebagaimana yang diperintahkan Allah Maksudnya dilakukan dengan menggunakan patokan yang sama, yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Bukan berpatokan pada “pokok”nya, atau “kata”nya, ataupun dengan akal pikiran. Kalaupun menggunakan akal, maka haruslah dengan menggunakan pemikiran yang rasional, bukan persangkaan ataupun filsafat.

Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam (HR. Bukhari Muslim)

Amma ba’du: sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk, adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an (QS az-Zumar [39]: 23)

Diriwayatkan daripada ‘Ali bin Abi Talib katanya: “Jika agama itu dibangun dengan akal pikiran tentu saja bagian bawah khuf lebih patut disapu daripada bahagian atas. Sesungguhnya saya melihat Rasulullah s.a.w. menyapu di bahagain atas khufnya. (HR. Abu Dawud)


→ 3. Menghindari berkata yang buruk, keji, mencaci atau memaki individu Ketika berdebat, kita benar-benar harus mengingat bahwa yang kita debat adalah ide yang disampaikan, bukan individu yang menyampaikan, sehingga kita tidak boleh menyerang secara individual dan menggunakan kata- kata yang tidak mencerminkan keimanan kepada Allah.

Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji (HR. Tirmidzi)


→ 4. Tidak mencari-cari perdebatan atau senang dengan perdebatan Al-Qur’an telah menjadikan debat sebagai salah satu cara dalam menyampaikan kebenaran Islam, tapi bukan berarti al-Qur’an memerintahkan kita untuk senang dalam berdebat atau mencari-cari perdebatan. Seorang mukmin seharusnya memahami bahwa perdebatan adalah salah satu bagian dari dakwah dan jalan terakhir dalam dakwah, bukan malah mengawali dakwah dengan perdebatan.

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS al-Anfaal [8]: 46)


→ 5. Perhatikan siapa yang menjadi partner debat/diskusi Pertama-tama kali yang harus diperhatikan adalah siapa partner debat atau diskusi kita, karena partner debat/ diskusi seharusnya seseorang yang memang menginginkan dan mencari kebenaran, bukan hanya menyenangi debat atau menjadikan debat untuk memperolok-olok agama Islam.

“Tidak ada satu kaum yang tersesat setelah mendapat petunjuk, melainkan karena mereka suka berdebat” Kemudian Rasulullah saw membaca ayat: “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. [QS Az-Zukhruf [43]: 58]” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Selain itu, tidak semua manusia yang diseru dengan ayat-ayat al-Qur’an akan bertambah keimanannya, Allah memperingatkan bahwa ada juga yang justru bertambah kekafirannya ketika dibacakan ayat-ayat Allah. Maka ayat Allah tidak layak dibacakan untuk orang setipe ini.

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir (QS at-Taubah [9]: 125)

Dan bila sudah kita pastikan bahwa partner diskusi kita adalah termasuk orang munafik ataupun kafir yang memang bukan mencari kebenaran dalam debat dan diskusi, maka segeralah meninggalkan orang yang semacam ini lalu beristighfar pada Allah karena kita telah melakukan hal yang tidak bermanfaat.

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang lalim itu sesudah teringat (akan larangan itu) (QS al-An’am [6]: 68)

Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar
ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam
(TQS an-Nisaa [4]: 140)

Maksud “duduk bersama/beserta” adalah berada dalam suatu forum, sehingga seolah-olah dengan adanya kita disitu menjadi legitimasi dalam proses memperolok ayat-ayat Allah.

Imam asy-Syafi’i sendiri berkata perihal berdebat dengan orang semacam ini:

“Aku tidak mendebat ahli kalam kecuali sekali. Dan setelah itupun aku beristighfar kepada Allah dari hal itu”.

Sedangkan Imam Malik berkata:

“Termasuk merendahkan dan meremehkan ilmu jika seseorang membicarakan ilmu di hadapan orang yang tidak mentaati ilmu itu”.

Dan al-Auza’i juga menyampaikan:

“Jika Allah menginginkan kejelekan pada satu kaum, maka Allah akan membuka atas mereka jidal, dan menghalangi mereka dari beramal.”

Daripada melayani orang semacam ini lebih baik kita beramal shalih. Ingat, meghabiskan waktu 30 menit untuk mendebat orang semacam ini berarti kita membuang kesempatan untuk berdakwah selama 30 menit kepada orang yang mau mendengarkan. Lebih baik beramal daripada mendebat orang yang tidak ingin mencari kebenaran.


→ 6. Perhatikan apa yang akan diperdebatkan/didiskusikan Seorang mukmin tidak akan menceburkan dirinya dalam perkara-perkara yang seharusnya tidak didiskusikan, dalam perkara yang tidak bermanfaat, dan juga dalam perkara-perkara yang tidak akan meningkatkan keimanan ketika mendebat/mendiskusikannya.

Dalam berdiskusi, kita hanya boleh membahas hal-hal yang telah Allah perbolehkan untuk mendiskusikannya, dan menjauhi perkara yang telah dilarang atau dimakruhkan untuk mendiskusikannya. Termasuk perkara ini adalah mendebat Allah dan ayat-ayat-Nya.

dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.(QS ar-Ra’du [13]: 13)

Berdebat tentang al-Qur’an adalah kufur (HR. Ahmad Syakir)

Selain itu, kita juga diperintahkan untuk jangan terlalu dalam dalam memperdebatkan sesuatu yang ghaib semacam takdir, eksistensi Allah dan yang semacamnya

Diriwayatkan dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika diperbincangkan tentang sahabatku maka hentikanlah, jika diperbincangkan tentang ilmu nujum maka hentikanlah, dan jika diperbincangkan tentang takdir, maka hentikanlah,” (Hasan, lihat kitab ash-Shahihah [34]).


→ 7. Tinggalkan perdebatan di forum-forum umum yang tidak terbatas Seperti yang telah disampaikan di atas, tujuan perdebatan adalah menegakkan yang benar dan menjatuhkan yang
salah, atau sederhananya merubah dari yang buruk menjadi yang baik. Apabila perdebatan ini dilakukan di forum-forum umum ataupun wasilah umum yang dapat terlihat oleh publik, maka sesungguhnhya perdebatan semacam ini akan lebih banyak mudharatnya bagi yang lain, dan pasti akan menjadi perdebatan yang tidak berujung.

Saat ini banyak kita liat, di forum-forum diskusi, wall facebook, milis ataupun yang lain, perdebatan yang tidak bermanfaat muncul. Dan dalam forum semacam ini tidak ada moderator yang memoderasi pendapat-pendapat yang muncul disitu. Sehingga semua jenis pendapat mulai dari yang benar dan salah bisa bercampur disitu dan tidak jarang terdapat makian, hasutan, penghinaan, provokasi dan lainnya yang jelas tidak akan membawa kebaikan dan manfaat bagi keimanan. Disitu pula terkadang emosi yang banyak bermain, dan ini dilihat oleh banyak orang dan menimbulkan suatu preseden buruk. Dan jelas hal-hal seperti ini menimbulkan mudharat dan haram hukumnya. Sedangkan kaidah fiqh menyatakan: “wasilah (sarana) yang bisa mengantarkan ke keharaman
maka wasilah itu haram”. Maka berdebat di internet dalam forum-forum umum dan bisa diakses semua orang tanpa moderasi adalah haram.

Jika kita benar-benar ingin menasehati dan berdebat dengan ahsan, undanglah partner debat/diskusi kita untuk off air, kopi darat, lalu diskusikan dan debatlah dengan empat mata atau lebih, ini lebih baik daripada kita berdebat dan berdiskusi di forum umum maya.

Walhasil, saya hanya ingin menyampaikan bahwa waktu kita terlalu berharga untuk mendebat orang-orang yang memang tidak ingin mencari kebenaran. Dan bila kita menemui komentar-komentar yang menyerang Islam di internet, janganlah terburu-buru untuk mendebatnya, karena itulah yang mereka inginkan. Bila kita menemui komentar apapun di internet, maka ada dua pilihan:
1) bila kita suka kita baca dan amalkan,
2) bila kita tidak suka tutup saja.

Awas, Ciuman di Telinga Bisa Bikin Tuli



Banyak orang tidak suka dicium telinganya karena rasanya geli. Bukan itu saja risikonya, penelitian membuktikan bahwa ciuman di telinga juga bisa bikin tuli permanen terutama pada bayi dan anak yang gendang telinganya masih lemah.

Dalam istilah medis, tuli permanen akibat dicium di telinga disebut sebagai cochlear ear-kiss injury. Secara teknis, gangguan ini terjadi akibat tekanan yang terhembus dari mulut saat mencium telinga menekan dan merusak selaput dan gendang telinga.Tak selamanya ciuman membuat bahagia. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ciuman di telinga menyebabkan masalah kehilangan penderingan permanen.

Ciuman sayang tepat di bagian depan telinga menyebabkan hisapan kuat yang menekan dan merusak selaput dan gendang telinga, sehingga menyebabkan gangguan yang biasa dikenal dengan istilah cochlear ear-kiss injury.

Dari hasil pengamatan, ciuman di telinga tak hanya menyebabkan tuli permanen, tetapi juga sejumlah gejala lainnya yang cukup mengganggu, seperti telinga berdengung, kepekaan terhadap suara, distorsi dan kepenuhan aural.

Peneliti dari Hofstra University, Dr Levi Reiter, mempelajari fenomena tersebut sejak seorang pasien perempuan datang kepadanya sekitar lima tahun yang lalu dengan kisah aneh bahwa ia menderita tuli setelah sering dicium di bagian telinga oleh anaknya.

Kini, ia telah mengumpulkan 30 kasus yang akan segera dilaporkan dalam International Journal of Audiology dan International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology.

Reiter mengkhawatirkan bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap kerusakan pendengaran melalui ciuman hanya karena kanal telinga mereka lebih kecil.
“Ada banyak kasus mengenai masalah kehilangan pendengaran yang tidak diketahui penyebabnya pada anak-anak dan saya yakin bahwa sebagaian besar penyebabnya berasal dari kecupan di telinga,” papar Reiter, dilansir melalui msnbc.

Sumber : ghiboo.com

Syirik








Syirik bisa terjadi dalam Lahir dan Bathin, Syirik Lahir adalah menyembah berhala,sementara Syirik Bathin adalah berpasrah diri (bergantung) pada Makhluk dan memandang mereka berperan dalam Mudharat dan manfaat.

Ada manusia diantaranya yg memiliki kekayaan dunia ditangannya namun ia tidak mencintainya,memiliki dunia namun dunia tidak memilikinya,di cintai dunia namun ia tidak mencintainya,diburu dunia,namun ia tak bergeming memburunya,mengeksploitasi dunia namun dunia tidak mengeksploitasinya,dan membagi" dunia namun dunia tidak membagi"nya.
Hati Hamba tersebut Saleh utk Allah Ta'ala dan dunia pun tidak kuasa merusaknya. Ia bebas bertindak terhadapnya tanpa dunia mampu bertindak atasnya.

Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda:
"sebaik baik harta adalah harta saleh milik orang saleh (al-hadits shahih-muslim) seolah Rasulullah ingin mengatakan : "tidak ada kebaikan di dunia kecuali bagi org yg mengatakan begini begitu",seraya mengisyaratkan bhw ia menyebar sebarkan harta tsb dgn tangannya sendiri kpd jalan kebaikan dan kemaslahatan.

Tinggalkanlah dunia di tangan kalian untuk kemaslahatan anak anak tanggungan Allah Al-haqq 'Azza Wa Jalla,dan keluarkanlah dia dari hati kalian.
Tentu hal ini tidak akan mudharat pada kalian dan kalianpun tidak akan kehilangan kenikmatannya,sebentar lagi,kalian akan pergi dan ia pun akan pergi juga menyusul kalian.


Wallahu a'alam. ^_^

Jangan Takabur




Kaum yg di sebut Saleh bekerja keras utk mewujudkan kesejahteraan bagi manusia,mereka ini adalah orang" yg mendptkan Hibah dan menghibahkan.
Mereka mendapatkan hibah berupa kemurahan Allah Ta'ala dan rahmat-NYA utk kemudian menhhibahkannya pd fakir miskin yg hidup tercekik. Mereka membayarkan hutang para kreditor yg tdk mampu membayarnya.
Mereka adalah raja,namun bukan raja dunia,sbb raja dunia mendpt karunia tetapi tdk mau berhibah.






Kaum Saleh sensitif dgn sesuatu yg ada ( Mawjud ),dan menunggu sesuatu yg hilang ( al-mafqud), serta mengambil bagian duniawi langsung dari Allah,bukan dari Makhluk. Usaha fisik maupun hati mereka didedikasikannya utk kepentingan manusia dan mereka berinfaq karena Allah 'Azza Wa Jalla, bukan karena tendensi Hawa Nafsu,jg bukan krn ingin dipuji atau disanjung.

Maka dari itu,jauhi sikap Sombong dihadapan Allah Al-haqq 'Azza Wa Jalla dan manusia, sbb kesombongan merupakan salah satu perangai kaum jababirah (arogan) yg mukanya dijungkir oleh Allah ditengah kobaran Api neraka jahim.

Jika kita membuat murka Allah berarti kita telah berlaku sombong pd Allah.
Jika Adzan dikumandangkan dan kita tidak menjawabnya dgn segera menunaikan sholat,maka kita telah berlaku arogan pada Allah.
Jika kita Zalimi seorg anak saja maka kita telah berlaku sombong pd Allah.

Bertaubatlah pd Allah, dan tulus ikhlaslah dlm Taubat sblm Allah membinasakan dirimu dgn makhluk-NYA yg terlemah. Sebagaimana DIA membinasakan Raja Namrudz dengan memasukkan Lalat dikupingnya dan raja raja lainnya,mana kala mereka sombong(merasa besar)dihadapan Allah,maka Allah,maka Allah nistakan mereka setelah memuliakannya,DIA miskinkan mereka setelah mengayakannya,DIA deritakan mereka setelah memakmurkannya,dan DIA matikan mereka setelah menghidupkannya. Karena itulah,jadilah orang orang yg berTaqwa ( Muttaqin ).

wassalam,^_^

Surat Ini Buat mu


ALLAH, Sampaikan Shalawat & salam pada NABI MUHAMMAD, HAMBA & RASUL-MU,
juga pada keluarga & sahabatnya, sebanyak hitungan apa yang diliputi oleh ILMU-MU,
perjalanan QALAM-MU & keberlakuan HUKUM-MU,
ALLAH, engkau yang menggenggam kekuasaan segala kekayaan langit & bumi,
ENGKAU DZAT yang mengatakan"KUN FA YAKUUNE"(JADILAH,MAKA JADILAH IA)
Aku mohon pada-MU agar ENGKAU limpahkan Shalawat & salam pada Nabi Muhammad Beserta Keluarga & Sahabatnya.
 
ALLAH..Selamatkan aku dari hutang, kayakan aku dari kefakiran,
karuniakan aku rizki yang halal, yang luas & yang ENGKAU Berkahi ALLAH..
Semoga Allah senantiasa memudahkan urusanmu,
dibahagiakan-NYA hatimu, diberi-NYA kesehatan selalu dirimu,di lancarkan-NYA rizkimu,
 

Aamiin

Siapa kah Aku?


Orang berTAQWA tidak akan ber PURA PURA
dalam berIBADAH, 
Karena Ibadah sudah menjadi TABIATnya,
ia berIbadah secara LAHIR & BATHIN.
Sebaliknya, orang MUNAFIK berPURA PURA dalam Segala GERAK GERIKnya.


Apalagi ketika berIbadah, JASMANInya terlihat berIbadah tapi HATInya mengABAIkan. 
Orang seperti itu tidak dapat di Kategorikan berTAQWA!"

Insya Allah ^_^

Jaga Hati belenggu nafsu

MUEEZA,KUCING KESAYANGAN RASULULLAH SAW



Didalam perkembangan Islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam stiap nafas dan gerak geliat perkembangan Islam.
Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama" Mueeza".
Suatu saat dikala Rasulullah SAW hendak mengambil jubahnya,ditemuinya Mueeza sdg terlelap tidur dgn santai diatas jubahnya.
Tak ingim mengganggu hewan kesayangannya itu,Rasulullah pun memotong belahan lengan yg ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi SAW kembali kerumah,mueeza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya.
Sebagai balasan Rasulullah SAW menyatakan kasih sayangnya dgn mengelus lembut kebadan mungil kucing itu sbnyk 3x.
Dlm aktivitas lain,stiap kali Rasulullah menerima tamu di rumahny,Rasulullah sll menggendong mueeza dan ditaruh di pahanya.
Salah satu sifat mueeza yg Rasulullah sukai ialah ia sll mengeong ktika mendengar adzan,seolah" suaranya terdengar sperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatny,Rasulullah SAW berpesan utk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yg menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius.
Dlm sebuah Hadits Shahih Al-Bukhari,dikisahkan ttg seorang wanita yg tidak pernah membr makan kucingnya dan tdk pula melepas kucingny utk mencari makan sendiri, Rasulullahpun menjlskan bhw hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibn.Umar ra bhw Rasulullah SAW bersabda:
" seorg wanita dimskkan kedlm neraka krn seekor kucing yg dia ikat dan tidak diberikan makan bhkn tidak diperkenankan makan binatang" kecil yg ada dilantai".( HR.Bukhari)

Rasulullah SAW menekankan dibeberapa hadits bhw kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan utk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing krn dianggap suci.

Kenapa Rasulullah SAW yg buta baca tulis berani mengatakan bhw kucing suci tidak najis?
Lalu bagaimana Rasulullah SAW mengetahui kalau pd tubuh kucing tidak terdapat najis?

Faktanya adalah :
1. Pada kulit kucing terdapat otot yg berfungsi utk menolak telur bakteri.
2. Otot kucing juga dapat menyesuaikan dgn sentuhan otot manusia.
3. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yg runcing,benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji,bentuk ini sangat berguna utk membersihkan kulit.
Ketika kucing minum,tidak ada setetes pun cairan yg jatuh dari lidahnya.
4. Lidah kucing merupakan alat pembersih yg paling canggih,permukaannya yg kasar bisa membuang bulu" mati dan membersihkan bulu" yg tersisa dibadannya.

Dan hasil penelitian ke dokteran dan percobaan yg telah dilakukan di laboratorium hewan,ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadits Kabsyah binti Ka'b bin Malik menceritakan bhw Abu Qatadah,mertua Kabsyah,masuk kerumahny lalu ia menuangkan air utk wudhu. Pada saat itu datang kucing yg ingin minum,lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata;"perhatikanlah", Abu Qatadah berkata ;" apakah kamu heran?", ia menjawab;" iya",lalu Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :
"kucing itu tidak najis,ia binatang yg suka berkeliling dirumah (binatang rumahan) - (HR.At-Tirmidzi,An-Nasa'i,Abu Dawud dan Ibn.Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan dan Anas yg menceritakan bhw Rasulullah SAW pergi ke Bathhan, suatu daerah di Madinah,lalu beliau berkata:
" ya Anas,tuangkan air wudhu utkku kedlm bejana",lalu Anas tuangkan air,ktika sdh selesai,Rasulullah menuju bejana,namun seekor kucing datang dan menjilati bejana,melihat itu Rasulullah berhenti sampai kucing tsb berhenti minum,lalu berwudhu.

Rasulullah SAW ditanya mengenai kejadian tsb,Rasulullah menjawab :
"ya anas,kucing termasuk perhiasan rumah tangga,ia tidak di kotori sesuatu,bahkan tidak ada najis".

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yg menerangkan bhw budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur,namun ketika ia sampai di rumah Aisyah,ternyata Aisyah sedang sholat,lalu ia memberikan isyarat utk menaruhnya.sayangnya setelah Aisyah selesai sholat ia lupa ada bubur,datanglah kucing,lalu memakan sedikit bubur tsb. Ketika ia melihat bubur tsb dimakan kucing,Aisyah lalu membersihkan bagian yg di sentuh kucing,dan Aisyah memakannya.

Rasulullah SAW bersabda:
" kucing tidak najis,ia binatang yg berkeliling dirumah",Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu dari sisa jilatan kucing ( HR.Al-Baihaqi,Abd.Al-Razzaq,dan Al-Daruquthni).
Hadits ini di riwayatkan Malik,Ahmad dan imam hadits yg lain. Oleh krn itu kucing adalah binatang yg badan,keringat,bekas dari sisa makanannya suci.

Barakallahu. ^_^

KESALAHAN PENULISAN

 
Kesalahan penulisan "Aamiin" Yang sering Terjadi.

Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan makna kata “AMIN” yaitu :

1. ”AMIN” (aliF dan mim sama-sama pendek),artinya AMAN, TENTRAM.

2. “AAMIN” (alif panjang&mim pendek),artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN.

3.”AMIIN” (alif pendek&mim panjang),artiny a JUJUR TERPERCAYA.

4.“AAMIIN” (alif&mim sama-sama panjang),artinya
--> YA RABB,, KABULKANLAH DOA KAMI.

Terus Bagaimana dengan pengucapan/ Penulisan “ Amien“ ???

Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari,
karena ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh Manusia penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra) (Penganut Agama KAFIR)

Dan Satu Lagi.
Perhatikan Penulisan di Bawah Ini.. Wahai Sahabat Muslim..!

HINDARI PENULISAN :

1."ASS,
2 ASSKUM,
3 MOHD,
4 MOSQUE,
5 4JJI, MECCA !!"

Biasa nya Muslim Masih Menggunakan Penulisan ini.

1.''Ass,Askum'' dalam ucapan salam kepada Teman nya dll).
2.''Mohd''untuk panggilan nama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
3.''Mosque''untuk panggilan sebuah masjid.
'4.'4JJI''untuk panggilan Allah SWT.
5.''Mecca''untuk sebutan Mekah.

Penulisan ini Mengandung Arti Sesat/Salah Bagi kita Seorang Muslim..!!

Yukk, Kita Perbagus Aturan Agama kita Islam ini, Gunakan sesuai dengan aturannya..

ini Arti Penulisan di Atas :

1. ASS artinya = PANTATMU!
ASKUM artinya= CELAKALAH KAMU!

Jadi Penulisan yang Benar untuk kita Muslim --> "Assalammu`alaikum dan Assalammu`alaikum warahmatullahi wabarrakatuh.

2. Mohd Artinya Adalah anjing bermulut besar.

Jadi Penulisan yang Benar untuk kita Muslim --> Nabi Muhammad Shalallahu`alaihi wa Sallam (S.A.W)

3. janganlah bilang Mosque tapi Bilang "..Masjid,
karena Organisasi islam menemukan bahwa Mosque itu Artinya adalah nyamuk."

4. 4JJI aRtinya Adalah for judas Jesus Isa al masih. Agama Kristen (Nasrani)

Jadi Cara Penulisan yang Benar adalah --> " Allah Shubhanahu wa ta`ala (S.W.T)

5. MECCA Artinya adalah rumah anggur/bir.

Jadi Penulisan yang Benar dan Ucapan yang Benar adalah " MEKAH..

Silahkan, di Ijinkan untuk Tag, Shere,Copi.. Sebar kan Catatan ini ke Semua Saudara kita Muslim ya Akhi wa Ukhti...

Semoga bermanfaat
( Dari kiriman seorang teman )

Arti Menguap


Sering lihat orang menguap kan?Kita juga sering menguap kan?hehehe…ngaku…saya juga kadang2x suka menguap.
Terkadang kita melihat orang menguap saat sedang rapat mungkin kita berpikiran dia sedang bosan atau murid menguap melulu mungkin kurang tidur hingga mrk jadi ngantuk.
Ternyata menguap itu sinyal dari tubuh mulai dari yang biasa hingga masalah serius.
(mau tahu lebih jelas nggak?hehehh)

Menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam
(sebanyak2xnya) melalui mulut,(ingat lho…BUKAN MULUT Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. ) dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam
Menguap merupakan gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh.
Dan hal ini terjadi ketika kita sedang mengantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian
(nach lho…tiap saat saya sering lihat para pasien yang menjelang kematian banyak yang menguap..mau tahu nggak sebabnya?berlanjut yuk?!hehehe)
Nach..disaat kita lagi menguap dan mulut dalam keadaan terbuka…sudah jelas bisa masuk berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.


Daripada Abu Said Al-Khudri r. a., katanya : Telah bersabda Rasulullah s. a. w. yang bermaksud: "Apabila seseorang kamu menguap, hendaklah dia meletakkan tangannya pada mulutnya, kerana sesungguhnya syaitan itu akan masuk (melalui mulut yang terbuka."
(Riwayat Imam Muslim.no 2995)

Menurut Mohammad bin Ismail as-Shan'ani didalam bukunya Subulus Salaam bahwa "Menguap dikatakan termasuk perbuatan syaitan, kerana dia keluar dari akibat kekenyangan atau kemalasan, dan kedua-dua perbuatan ini termasuk perkara-perkara yang disukai syaitan"
(waduh…gimana donk kalau kita emang benar2x udah nggak tahan untuk menguap??
hm…gampang solusinya…kan dalam menguap juga ada ADAB/peraturannya…mau tahu?berlanjut yuk?)
Adab Menguap

Berdasarkan hadis di atas, dapat kita ketahui bahawa menguap adalah sesuatu yang berasal dari syaitan. Jika hendak dibandingkan dengan bersin, menguap adalah sesuatu yang tidak disukai oleh Allah s.w.t.. Sebabnya, menguap adalah isyarat pemikiran yang lalai, tumpul lagi dibuai perasaan mengantuk. Padahal seorang muslim hendaklah sentiasa cergas, tajam lagi peka. Dia hanya mengantuk apabila tiba waktu kebiasaannya untuk tidur. Oleh kerana itulah, Imam Ibn Hajar al-‘Asqalani (852H) dalam kitabnya Fath al-Bari (jld. 10, ms. 628) mengemukakan sebuah riwayat dari para sahabat yang menerangkan bahwa mereka tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w. menguap sama sekali.

Akan tetapi jika kita benar-benar TERPAKSA menguap, maka harus diperhatikan ADAB MENGUAP yaitu:

a.jangan mengeluarkan sebarang bunyi spt bunyi “Haaa”, “Uhhh” atau sebagainya.(tapi kita justru tanpa sadar suka melakukannya…iya kan?hihihi)
Bunyi-bunyi seperti ini disukai oleh syaitan sehingga mereka ketawa kepada orang yang mengeluarkannya ketika menguap.

Mau tahu hadist_nya?
nich ada contoh hadist Nabi…..
1. Menguap adalah dari syaitan. Maka apabila seseorang kalian menguap, tahanlah sedaya mungkin karena sesungguhnya apabila seseorang kalian menguap sambil berbunyi “Haaa” maka ketawalah syaitan”
[Shahih al-Bukhari, hadis no: 3289]

2. apabila seseorang menguap, hendaklah dia menahannya sekadar termampu. Sebab sesungguhnya apabila seseorang menguap, syaitan akan mentertawakannya. (Hadith Riwayat Bukhari)

3.Nabi Muhammad saw bersabda maksudnya: "Sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang bersin, dan membenci orang-orang yang menguap. Maka apabila seseorang kamu menguap, jangan sampai berbunyi, kerana yang demikian itu daripada syaitan yang mentertawakanmu. "
(Hadith riwayat Imam Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi)

4. Daripada Abdullah bin Az-Zubair r.a., katanya: Telah bersabda Rasulullah saw yang bermaksud:
"Sesungguhnya Allah swt membenci sesiapa yang mengangkat suara ketika menguap dan bersin”
(Hadith riwayat Imam Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi)

B.Adab kedua jika terpaksa menguap ialah menutup mulut dengan tangan. Jangan membiarkan mulut ternganga sehingga jelas ternampak “intan dan berlian” yang melekat di celah-celah gigi.
Rasulullah s.a.w. mengajar kita: “Jika seseorang kalian menguap, maka tutuplah mulut dengan tangannya kerana sesungguhnya syaitan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).”
[Shahih Muslim, hadis no: 2995]

C.Ucapkan "Astaghfirullah" selepas menguap.

Sheikh Muhammed Salih Al-Munajjid berkata, dari hadis-hadis yang mengkhabarkan perihal menguap ini, boleh disimpulkan bahawa:
1.Syaitan menyukai manusia yang menguap kerana ia tanda kemalasan
2.Syaitan memasuki seseorang itu ketika menguap.
3.Syaitan mentertawakan sesiapa yang menguap dan memperlekehkan keburukan wajah diri yang sedang menguap

BILA WAKTU ITU AKAN TIBA



By . Annajat Abdullah Khoirulazzam

 

Ketika selimut putih membungkus tubuh
Tangisan duka mengharu biru melepaskan kepergian jenazah.

 Sudah sanggupkah engkau menghadapi masa itu?


Seandainya jenazah yang sedang kita tangisi bisa berbicara
Menceritakan pengalaman sakaratul mautnya, Maka kita akan ketakutan dan menangisi diri sendiri
Tahukah dirimu seberapa dahsyatnya saat sakaratul maut itu? “Sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR.Tirmidzi)
“Rasa sakit yang dirasakan menghujam jiwa Menyebar keseluruh anggota badan Tubuh terasa ditarik-tarik dan dicabut Dari setiap urat nadi dari akar rambut hingga kaki” (Imam ghozali)

Sungguh… Takkan terbayang oleh kita betapa sakitnya siksaan itu..

Wahai sahabat…
Sudahkah kita mengingat malam pertama didalam kubur? Apakah yang akan kita rasakan ketika malam pertama diletakkan didalam kubur? Dimana tidak ada teman, sahabat, keluarga ataupun harta. Adakah tempat untuk kita lari atau sembunyi?

Masihkah bisa kita meminta hidup kembali?? “Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata “Ya Tuhanku,
kembalikanlah aku kedunia agar aku berbuat amal yang sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja.
Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (Al-Mu’minun: 99-100)
 
Wahai diri yang lengah…Bertaubatlah… Berhentilah dari maksiat, jauhilah sifat dan
sikap yang mengundang dosa… Apabila jiwa telah berkumur dengan nafas
sekarat didalam dada Barulah engkau menyadari bahwa waktumu terbuang sia-sia selama ini

Wahai sahabat… Apa yang telah kita siapkan untuk malam itu??
Sementara nabi bersabda “Kubur itu taman diantara taman-taman
yang ada disyurga Atau lubang dari lubang-lubang yang ada dineraka” (HR. Tirmidzi)

Wahai diri yang lalai… Ibumu telah melahirkanmu dalam keadaan menangis
Sementara orang-orang disekelilingmu tertawa penuh rasa bahagia Maka beramallah untuk
dirimu Agar engkau menjadi orang yang tertawa penuh bahagia Ketika mereka menangis saat
kepergianmu Maka beramallah untuk rumah esok Agar kita ditempatkan ditempat yang terbaik
Yang malaikat Ridwan penjaganya Muhammad tetangganya Dan Allah yang membinanya…

Copyright © / M. Erich Kerry Al-Ghifary

Template by : Urangkurai / powered by :blogger